A.
Peran Perpustakaan dalam Pendidikan dan Sosial
Perpustakaan adalah
suatu ruangan yang digunakan untuk menyimpan koleksi bahan-bahan pustaka,
baik berupa buku-buku maupun non-buku yang disusun secara sistematis sebagai
penunjang setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian pada setiap
lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan dan sudah dilengkapi dengan fasilitas
guna mempermudah pencapaian tujuan.
Perpustakaan
merupakan salah satu pranata social yang diciptakan oleh masyarakat dan
dipelihara oleh masyarakat. Sejak zaman dulu, perpustakaan selalu identik
dengan tujuan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena perpustakaan merupakan
hasil ciptaan masyarakat. Misalnya pada 600 SM, Raja Assurbanipal mendirikan
perpustakaan besar di kota Niniveh dengan tujuan untuk menyimpan hasil seni dan
pengetahuan masyarakat Babylonia serta bertugas untuk menyebarkannya kepada
masyarakat. Pada abad menengah, gereja mendirikan perpustakaan gereja dan biara
yang berfungsi menyimpan karya gereja dan menyebarkannya kepada masyarakat.
Kemudian
pada akhir abad 19 dan awal abad 20an, pemerintah Amerika Utara dan eropa Barat
mendirikan perpustakaan umum untuk tujuan penyebarluasan pendidikan bagi semua
golongan dan pranata sosial masyarakat. Perpustakaan merupakan pranata yang
dapat menemukan kembali informasi yang permanent serta luas ruang lingkupnya.
Peran perpustakaan juga memiliki efek sosial, ekonomi, politik dan edukatif.
Berkaitan
dengan aspek sosial budaya, maka secara umum perpustakaan berperan dalam :
a) Penyimpanan
berbagai penemuan sejarah, pemikiran dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan
pada masa lalu yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu.
b) Media
untuk mempelajari, meneliti, mengkaji dan mengembangkan bukti-bukti sejarah
masa lalu untuk digunakan sebagai landasan penuntun dalam perencanaan masa
depan.
c) Sebagai
agen perubahan sosial. Perpustakaan dengan segala karakteristiknya bisa menjadi
agen perubahan sosial.
Peranan lain yang dapat dilakukan oleh perpustakaan berkaitan
dengan perubahan social adalah :
a) Merupakan
sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi khasanah budaya bangsa
serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.
b) Merupakan
media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan
ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para
pemakainya.
c) Sebagai
sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antar sesama pengguna serta
antara penyelenggara dengan masyarakat.
d) Lembaga
untuk mengembangkan minat baca dan budaya baca.
e) Sebagai
fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
f) Sebagai
lembaga pendidikan nonformal bagi penggunanya. Mereka dapat belajar secara
otodidak, melakukan penelitian, menggali dan memanfaatkan sumber informasi dan
ilmu pengetahuan.
g) Sebagai
pembimbing dan media konsulatif terkait dengan fungsi perpustakaan secara umum.
h) Sebagai
ukuran/barometer atas kemajuan masyarakat yang bisa dilihat di antaranya dari
intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.
Di Indonesia, peran perpustakaan dalam perubahan sosial menghadapi
beberapa kendala yakni:
a)
Perpustakaan (khususnya perpustakaan umum, yang
akan berinteraksi erat dengan masyarakat), umumnya didirikan oleh pemerintah
daerah, sehingga visi dan pengetahuan kepala daerah tentang perpustakaan akan
menentukan eksistensi dan pengembangan perpustakaan. Apalagi dengan
diberlakukannya otonomi daerah. Di satu sisi, bila kepala daerah sebagai
pemegang kendali ”ngeh” terhadap pengembangan perpustakaan, maka perpustakaan
akan berkembang dan sebaliknya, bila para pengambil kebijakan kurang ”concern”
dengan makna perpustakaan, maka perpustakaan akan mengalami keadaan yang hidup
enggan, mati pun tak mau.
b)
Minat dan budaya baca masyarakat yang masih
rendah. Hal ini terkait dengan pola pendidikan awal sejak mereka.
c)
Belum ada biografi yang menyatakan keberhasilan
seseorang berkat perpustakaan. Misalnya kalau di Amerika ada Andrew Carnegic
yang dinyatakan sebagai raja baja berkat kerajinannya membaca di perpustakaan.
d)
Sistem pendidikan yang mengarah ke ujian.
Semestinya system pendidikan membina masyarakat untuk cinta membaca. Menyukai
pengetahuan daripada hanya mengejar lulus ujian lalu setelah itu bebas.
e)
Adanya tembok informasi berupa pelarangan
terhadap beberapa tebitan yang dinilai “membahayakan”. Akhirnya yang dinilai
benar hanyalah produk pemerintah. Terlepas dari benar atau tidak, akhirnya
masyarakat memperoleh pendidikan dan informasi yang tidak selalu benar.
Selama perjalanan sejarahnya, dalam dunia perpustakaan muncul prinsip
kepustakawanan bahwa perpustakaan diciptakan dan dipelihara oleh masyarakat.
Perpustakaan memiliki fungsi. Namun karena diciptakan dan dipelihara oleh
masyarakat, maka peranan perpustakaan dalam menghadapi perubahan sosial budaya
tidaklah signifikan. Peranan perpustakaan nampak pada anggota masyarakat, bukan
seluruh masyarakat.
Peranan tersebut dapat dilakukan melalui perpustakaan umum. Anggota
masyarakat adalah kunci keberhasilan bagi pengembangan masyarakat itu sendiri.
Dan lebih kecil lagi lingkupnya dalam dunia kepustakawanan, maka pustakawan
memiliki potensi untuk menjadi agen-agen perubahan sosial.
B.
Peran Perpustakaan dalam Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan mutakhir
yang terjadi dalam perkembangan teknologi informasi dalam dunia perpustakaan
adalah munculnya perpustakaan digital (digital library). Perpustakaan digital
memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data
digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari segi
manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi
perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi
untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan
kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library
automation system).
Secara garis besar,
prospek perpustakaan dalam pengembangan teknologi informasi yaitu :
a. Perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi telah membawa perubahan besar dalam proses pengolahan,
penyimpanan, serta distribusi data dan informasi. Perubahan tersebut akan
berpengaruh langsung terhadap peningkatan komunikasi global kepada pemakai
perpustakaan.
- Pada hakikatnya, globalisasi komunikasi dan ledakan informasi (information explotion) merupakan tantangan sekaligus juga peluang bagi perpustakaan yang perlu diberi jawaban dalam bentuk karya nyata, yaitu peningkatan diri dan penambahan pengetahuan para pustakawan mengenai profesi yang digelutinya.
- Pemanfaatan sarana komunikasi yang ada di perpustakaan, seperti sarana telekomunikasi, saluran lewat telepon, faximile, video-text, dengan dukungan teknologi informasi dapat dimanfaatkan sehingga memungkinkan bagi pemakai perpustakaan untuk memperoleh informasi cepat, akurat, serba seketika dan langsung dimanfaatkannya.
Sebuah
perpustakaan, pada hakikatnya adalah sebuah unit kerja yang bertugas memberikan
layanan bacaan dan informasi kepada masyarakat. E-Library atau Digital Library
adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar,
suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan
protokol elektronik melalui jaringan komputer.
ketertarikan
dalam perkembangan dan pemakaian perpustakaan digital. Beberapa faktor
penunjuangnya adalah:
a.
Telah tersedianya teknologi komputasi dan
komunikasi yang memungkinkan dilakukannya penciptaan, pengumpulan dan
manipulasi informasi.
- Infrastruktur jaringan internasional untuk mendukung sambungan dan kemampuan pengopersian bagi pengguna.
- Informasi online mulai berkembang.
Kemajuan teknologi
informasi yang begitu pesat didukung teknologi komunikasi membawa konsekuensi
dilakukannya proses pengolahan data berbasis teknologi informasi sehingga
secara efektif dan efiesien menghasilkan keluaran produk informasi yang
beraneka ragam. Produk informasi itu dapat beraneka ragam, diantaranya
e-library, e-book, current information service yang semuanya masuk dalam
kategori perpustakaan digital ( digital library) di mana penyebaran informasi
yang paling banyak dilakukan via internet serta kemudahan -kemudahan produk
lainnya dalam bentuk digital yang bisa didapatkan.
Penerapan teknologi
informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
a.
Penerapan teknologi informasi digunakan
sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat
diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan,
inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota,
statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk
Automasi Perpustakaan.
- Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.
Digitasi perpustakaan
merupakan salah satu jawaban terhadap pelayanan sirkulasi dan pelayanan
informasi yang selama ini dikeluhkan masyarakat pengguna jasa perpustakaan. Hal
ini tentunya dapat mengeliminir image negatif terhadap perpustakaan yang selama
ini barangkali identik dengan tempat yang kurang berperan dalam dunia
informasi, menjadi sebuah tempat yang secara aktif memberikan layanan informasi
kepada penggunanya baik yang bersifat ilmiah, edukatif, rekreatif, ataupun
fungsi fungsi lainnya.
Beberapa keunggulan
perpustakaan digital diantaranya adalah sebagai berikut:
a. long distance service,
b. akses yang mudah,
c. murah (cost efective),
d. pemeliharaan koleksi
secara digital,
e. jawaban yang tuntas,
f. jaringan global.
Keuntungan perpustakaan
digital lainnya yang terpenting :
a. Tidak ada batas phisik.
Pemakai dari suatu perpustakaan digital tidak perlu untuk pergi ke perpustakaan
secara phisik. Orang dari seluruh penjuru dunia dapat memperoleh akses kepada
informasi yang sama, sepanjang suatu Internet koneksi tersedia.
b. Ketersediaan sepanjang
waktu. Suatu keuntungan yang utama dari perpustakaan digital adalah orang itu
dapat memperoleh akses kepada informasi pada setiap waktu, siang atau malam.
c. Berbagai akses. Sumber
daya yang sama dapat digunakan secara serempak oleh sejumlah pelindung dan
institusi. Ini tidak mungkin kasus untuk material copyrighted: suatu
perpustakaan mungkin punya suatu lisensi untuk “meminjamkan” hanya satu copy
suatu waktu; ini dicapai dengan suatu sistem manajemen hak digital (digital rights management) di mana jika suatu
sumber daya dapat tidak dapat diakses setelah waktu periode peminjaman habis
atau setelah pemberi pinjaman memilih untuk tidak dapat diakses lagi ( setara
dengan mengembalikan sumber daya).
d. Pengembalian informasi.
Pemakai bisa menggunakan apapun istilah pencarian ( kata, frasa, judul, nama,
subjek) untuk mencari keseluruhan koleksi. Perpustakaan digital dapat
menyediakan alat penghubung yang sangat mudah dioperasikan, memberi akses bisa
klik ke sumber daya nya.
e. Konservasi dan
Pemeliharaan. Digitalisasi bukanlah suatu solusi pemeliharaan jangka
panjang untuk koleksi phisik, tetapi berhasil dalam menyediakan akses untuk
menyalin material yang akan tidak digunakan dari penggunaan ulang. Koleksi
Digital dan born-digital object memiliki banyak konservasi dan pemeliharaan
yang tidak dimiliki material analog.
f. Ruang. Perpustakaan
tradisional terbatas oleh ruang penyimpanan, perpustakaan digital mempunyai
potensi untuk menyimpan jauh lebih banyak informasi, sebab informasi digital
memerlukan ruang phisik yang sangat kecil untuk mengisikannya dan teknologi
penyimpanan media lebih bisa mampu dari yang pernah ada sebelumnya.
g. Nilai tambah.
Karakteristik objek tertentu, terutama kualitas gambar, mungkin ditingkatkan.
Digitalisasi memiliki sifat mudah dibaca dan mengurangi kerusakan yang terlihat
dalam kertas seperti luntur dan noda.
Manfaat perpustakaan
digital diantaranya adalah :
a
media penyebaran pengetahuan
b
untuk penyimpanan (repository)
c
untuk perawatan/preservasi
d
media promosi/etalase hasil karya civitas
akademika,
e
mencegah duplikasi dan plagiat
Komponen E – Library
terdiri atas :
a
Perangkat computer
b
Koneksi dengan internet
c
Ensiklopedi elektro
d
E-Books
e
File Audio/Video
f
Katalog buku
g
Koleksi CD pembelajaran interaktif
Peranan E-Library dapat
dimanfaatkan bagi suatu komunitas antara lain :
a. Bagi Guru atau Dosen
a) Mendapatkan referensi
tambah untuk kepentingan mengajar dan penelitian.
b) Mendapatkan sajian
lebih menarik dan menantang untuk kepentingan.
c) Meningkatkan kemajuan
di bidang teknologi dan informasi.
d) Mendapatkan referensi
yang lengkap untuk kepentingan mengerjakan tugas.
e) Mendapatkan informasi
yang lengkap untuk kemajemukan informasi di bidang pendidikan maupun bidang
lain.
f) Meningkatkan
kemajemukan di bidang teknologi informasi.
g) Mampu memberikan
layanan lebih bervareasi bagi komunitas sekolah
h) Mampu membantu komunitas
sekolah dalam menyediakan informasi yang diperlukan
i) Dapat menyimpan data
perpustakaan secara elektronik di computer (data buku, katalog, statistic, dll)
j) Mempermudah dalam
pencarian data perpustakaan
k) Mempermudah kemampuan
di bidang teknologi informasi
l) Meningkatkan kualitas /
mutu komunitas
m) Dengan memiliki
komunitas yang berkualitas, dapat menghasilkan lulusan yang unggul yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
b. Bagi Siswa atau
Mahasiswa
c. Bagi Perpustakaan
d. Bagi Sekolah atau
Perguruan Tinggi
Dengan kemampuan
teknologi informasi yang semakin berkembang, berkembang pulalah bentuk
perpustakaan digital tersebut dalam berbagai media diantaranya:
a. SGML
Standard
Generalized Mark-up Language (SGML) adalah kumpulan dari kode-kode yang
memberikan salah satu dalam bagian komponen-komponen (judul, formula, paragraf
diagram dan lain-lain). Mempertinggi pengertian struktur tidak hanya dokumen
dari berbagai sumber daya yang berbeda yang dapat digambarkan secara struktural
di dalam mode yang konsisten tetapi juga mampu melakukan proses yang baru
sebagai dokumen.
Dokumen
SGML dapat disimpan lebih efisien dan dapat diperoleh kembali dengan komponen
individual. Lebih penting lagi, SGML melindungi gambar dari sebuah dokumen,
mengizinkan untuk dapat ditampilkan pada layar video dengan cara yang sama di mana
penulis atau penerbit memperuntukkannya untuk melihat ketika dicetak pada
kertas.
b. Perpustakaan Video
Digital
Video
menggabungkan bunyi dan gambar dan tipe lain dari dokumen yang komplek. Media
video dapat mengambil secara terpisah dan mengartikan secara terpisah
penggunaan alat-alat yang berbeda untuk komponen yang berbeda lalu dirakit
kembali. Beberapa penelitian di Carnegie Melon, Amerika Serikat digunakan untuk
memperhatikan kemampuan bicara secara otomatis, pengubahan video ke teks dengan
menggunakan alat-alat konvensional. Segmen bunyi dan gambar dicari kegunaan
lainnya.
Penyimpanan
dan pencarian media yang berbeda menunjukkan tantangan penelitian yang
signifikan. Heteroginitas dari sumber-sumber daya informasi dan sistem
komunikasi adalah alami dan konsekuensinya tidak dapat dihindarkan dari
perkembangan didalam sebuah kompetisi dan ruang lingkup teknologi yang kreatif.
Perbedaan pendekatan memproduksi perbedaan sistem dan praktek.
Pada
tingkat pemula dengan relatif di dalam evolusi dari teknologi perpustakaan
digital merupakan kebutuhan sangat vital dimana proyek berusaha keras untuk
pendekatan penyatuan dengan fungsional secara standar dan protokol yang
digunakan, sekalipun pada mulanya tidak sepenuhnya didayagunakan. Ketelitian
mendesain dari kemampuan memperluas dalam perpustakaan digital akan
memfasilitasi kemajuan penelitian selanjutnya dan pengertian dari pengaruh yang
kuat dari pendekatan baru pada komunitas user tanpa memerlukan tindakan untuk
menggantikan penginstalan dasar.
Kemampuan
dalam mengoperasikan keseragaman yang nyata dan transparansi yang berbeda-beda,
tempat penyimpanan distribusi informasi. Sangat kompleks, sistem multi komponen
akan ditampakkan ke user sebagai salah satu kemudahan tunggal. Tujuan
seharusnya tidak dibatasi untuk sistem kemampuan dalam pengoperasian. Kemampuan
dalam mengoperasikan harus juga dicapai dalam dimensi lain seperti :
a) Waktu (kemampuan dalam
pengoperasian dari sistem lama ke sistem baru).
b) Bahasa (kemampuan dalam
pengoperasian multi bahasa)
c) Sintax
(mendistribusikan pencarian silang tempat penyimpanan heterogen dan pelayanan).
d) Arti kata (user dapat
mengakses kelas-kelas dari objek digital yang sama di dalam pengertian dimana
mereka memiliki permintaan kata demi kata).
Kemampuan perpustakaan
digital harus ditingkatkan untuk mencapai keunggulan dalam pengoperasian dan
tidak dapat dihindarkan peningkatan persyaratan permintaan pelayanan oleh user.
Sebuah kasus ilustratif pada poin adalah permintaan tertentu untuk memperluas
pelayanan internet.
Keberadaan protokol
internet (misalnya http dengan basis World Wide Web) biasanya mengetahui
ketidakcukupan dalam pencarian harus memindahkan melebihi dasar tertentu dari penyebaran
protokol dan sistem-sistem tanpa ancaman keadaan yang terdapat di dalam
pengaksesan.
c. Dokumen Digital
Keinginan
dalam merubah bentuk dokumen ke dalam bentuk yang lebih interaktif merupakan
suatu perubahan yang memungkinkan user menikmati sajian informasi dalam bentuk
yang berbeda dari sekarang. Satu petunjuk ke masa depan unit konseptual
ditemukan didalam ide-ide yang berkembang dari suatu dokumen. Dokumen fisik
dapat mengambil beberapa bentuk tetapi dikarakteristikkan oleh atribut dasar
dari suatu isi dan struktur bagaimana isi ditunjukkan. Struktur mempertinggi
arti dengan mensuplai informasi kontekstual.
Dokumen
juga dapat dikarakteristikkan dengan tipe dan gaya. Dokumen yang ada dalam
bentuk digital memperoleh hak kekayaan lainnya yaitu format digital. Pemilihan
format digital untuk sebuah dokumen memiliki tantangan potensial yang positif
maupun negatif secara fungsi dan kegunaan. Isi, struktur dan format dapat
dibicarakan secara bebas untuk memperbesar perluasan fungsinya. Dalam koleksi
yang besar, penambahan ini merupakan dimensi dari suatu kemampuan.
Sebagai contoh, dalam dunia perpustakaan
digital, dokumen digambarkan tidak hanya sebagai item untuk pembacaan
individual saja tetapi juga sebuah pengertian untuk interaksi dan kolaborasi
kelompok. Dokumen tersebut dapat merupakan dokumen elektronik yang memiliki hak
kekayaan bebas (misalnya dapat diedit, bernotasi dan mampu dilacak dengan detail-detail
yang sangat luas. Dokumen tunggal dapat bersisi teks, gambar, video klip, peta,
kamus dan catatan yang dipersiapkan oleh pengarang yang mengkontribusikan
pekerjaannya.
Macam-macam
dokumen digital dapat berupa :
a) E-Book (singkatan dari
buku elektronik, juga tertulis ebook) adalah media digital yang setara
dengan buku yang tercetak secara konvensional. E-book biasanya dibaca di
komputer pribadi, atau di didedikasikan untuk hardware device yang dikenal
sebagai e-book readers atau e-book device. Banyak ponsel juga dapat digunakan
untuk membaca eBook.
Keuntungan E-Book
secara garis besar :
(a) Portable
(b) Kemampuan search
(c) Ketahanan dibandingkan
buku cetak
(d) Hemat tempat
Berikut ini macam-macam
format E-Book :
(a) Plain text files (.txt)
(b) Hypertext Markup
Language (.htm atau .html)
(c) Amazon kindle format
(.azw)
(d) Open electronic book
package format (.opf)
(e) TomeRaider (.tr2 atau
.tr3)
(f) Arghos diffusion (.arg)
(g) Flip books
Software pembaca E-Book :
(a) Adobe eBook Reader.
Dapat diambil secara gratis untuk OS Microsoft,
(b) Apple Macintosh.
(c) Microsoft Reader. Dapat
diambil secara gratis untuk OS Microsoft.
(d) PalmDoc dan Mobipocket
(untuk Palm)
E-Book device:
(a) PC
(b) Laptop
(c) PDA, Handphone
(d) E-Book reader/ e-reader
ctoh : hanlin Ereader,cybook gen3,dll
b) E-Journal, yaitu jurnal
ilmiah atau majalah intelektual yang dapat diakses via transmisi elektronik.
Dalam praktiknya, E-jurnal pada umumnya diterbitkan pada web. Beberapa E-jurnal
hanya merupakan jurnal online, ada juga versi online dari jurnal yang dicetak,
terkadang juga memiliki materi tambahan seperti video ataupun media interaktif
lain.
c) E-Research merupakan
perluasan E-Science dan cyberinfrastruktur, mencakup kemanusiaan dan ilmu-ilmu
sosial dan menandakan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung format yang
sudah ada dan baru.
Fitur utamanya :
(a) Kolaboratif
(b) Menggunakan teknologi
GRID
(c) Data intensif
E-Research meliputi aktivitas penelitian
yang menggunakan kemampuan spektrum teknologi informasi dan komunikasi
(ICT).
d) E-Skripsi (h) E-Paper
e) E-Tesis (i) E-Disertasi
f) E-Artikel (j) E-Info Pustaka
g) E-Info Package (k) E-Clipping dan
lain-lain.
d. Optical Character
Recognition (OCR)
OCR
selalu difungsikan sebagai alternatif penyimpanan untuk kunci utama, teks dalam
bentuk digital. Sebagai definisi, OCR merupakan metode pemasukan data pada
komputer yang digunakan dengam menggunakan teknologi scan dan analisa gambar.
Untuk identifikasi atau pembaca karakter dalam bentuk sebagai kunci atau
keyword. Kode -kode tersebut juga dilihat bentuk digital jika ingin menyiapkan
dokumen yang akan diubah bentuknya menjadi bentuk digital.
Terlebih
dahulu dokumen itu discan dan dicetak dahulu agar tidak terjadi kesalahan.
Kecepatan scan adalah satu detik perhalaman atau lima belas detik perhalaman
atau lebih cepat lagi tergantung dari teknologi scan yang ada dan tipe atau
merk scan itu sendiri. Kinerja OCR software dapat diproses 7000 atau lebih dari
ukuran letter, spasi ganda halaman perjam dengan 1000 time lebih cepat
memasukkan data dengan operator yang siap dan pengalaman.
Dengan
microcomputer OCR program kecepatannya adalah bagian yang menentukan dari
hardware. Microcomputer dengan kecepatan tinggi dan contoh acak memori akses
dapat diakumulasikan 100.000 karakter. Hubungan 30 buku halaman atau jam atau
lebih 10 waktu kecepatan rata -rata dari kunci entri untuk waktu penuh dan
operator yang sudah berpengalaman.
Sistem
OCR adalah satu menit untuk proses spasi ganda dan tipe huruf. Untuk koleksi
1000 skripsi adalah 5500 perjam sebagai perbadingan 18.000 jam untuk 10.000
kunci. Asumsi pada tiap halaman untuk pengulangan adanya kesalahan pada program
atau mesin scannya.
Koleksi
buku sekitar 150.000 oleh perpustakaan. Sekitar 1,58 juta sebagai perbandingan
14.85 juta perjam. Pemasukan inisial entri OCR menggunkan kode teks lewat
keyword-keyword, proses atau program OCR akan diverifikasi atau dikoreksi
dengan keakuratan 99 % bisa juga program OCR memerlukan simbol-simbol sebagi
password atau sandi untuk membuka kuncinya. Pekerjaan memasukkan data termasuk
verfikasi, memasukkan data dan koreksi atas kesalahan-kesalahan dalam
memasukkan data.
Untuk
mempermudah pekerjaan mereka biasanya menggunakan metode double typying
code-character yang merupakan kombinasi antara angka dan huruf. Perpustakaan
ingin meng-online-kan agar mudah diakses biasanya untuk 1000 disertasi tentang
kesehatan atau perpustakaan khusus yang menyimpan dan menyebutkannya sebagai
koleksi khusus.
Penggunaan
katalog berupa Online Public Acces Catalogue (OPAC) sehingga mudah dalam
penelususran infomasi . Sebagai contoh, perpustakaan digital memiliki 150.000
koleksi buku. Melalui on-line umum dan mudah mengaksesnya melalui katalog
on-line dari rata-rata 3.000 lembar sedikitnya 33.000 karakter yang nantinya
akan dicari oleh para user.
Dampak perkembangan teknologi
informasi pada dunia perpustakaan di Indonesia, Berikut ini merupakan dampak
yang ditimbulkan dari adanya perkembangan teknologi informasi di dunia perpustakaan
di Indonesia :
a.
Masalah akses informasi.
Ketersediaan
teknologi dapat menimbulkan ketimpangan dalam kemampuan untuk mengakses
informasi dalam kelompok masyarakat. Sehingga timbul jurang perbedaan antara
masyarakat memahami pemanfaatan teknologi informasi dan masyarakat yang tidak
memahami pemanfaatan teknologi informasi.
b.
Masalah arus data antar negara
Kemajuan
teknologi menjadikan lingkup penyebaran informasi semakin luas dan cepat.
Akibatnya seringkali dengan adanya teknologi informasi mengancam stabilitas
ekonomi, keamanan, dan budaya suatu negara.
c.
Masalah perlindungan data dan privasi
Dengan
kehadiran teknologi informasi dan telekomunikasi menimbulkan kasus-kasus
mengenai adanya pangkalan data yang menyimpan dan mengelola informasi yang
sifatnya pribadi (privasi) yang diakses atau dipindahkan datanya oleh
pihak-pihak yang tidak mempunyai kewenangan itu. Serangan terhadap hak-hak
privasi dirasakan semakin kuat karena data pribadi yang disimpan sering tersebut
disalahgunakan atau dimanfaatkan untuk kepentingan propaganda. Dengan adanya
kasus-kasus semacam itu, diperlukan adanya undang-undang perlindungan data.
d.
Masalah hak cipta (copyright)
Kemajuan
teknologi informasi telah menjadikan reproduksi informasi semakin mudah dan
cepat. Hal ini mendorong para pemegang atau pemilik hak cipta memandang
untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah reproduksi informasi tanpa ijin
mereka, meskipun cara ini masih belum terbukti efektif. Pelanggaran hak cipta sering
dilakukan dalam bentuk pencetakan informasi elektronik dan download atau
pengkopian program komputer tanpa seijin yang berwenang.
e.
Masalah sensor
Kemajuan
teknologi informasi memaksa banyak pemerintahan untuk membuat aturan mengenai
penyebaran informasi. Kegiatan sensor menjadi semakin menonjol di beberapa
negara seiring semakin banyaknya anggota masyarakat yang melanggan dan
menggunakan internet.
C.
Perpustakaan sebagai Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan
upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
belajar- mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis,
secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar
mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada.
Hal ini, terkait
dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar- mengajar
yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan
sarana pendidikan.
Fungsi Pendidikan
Perpustakaan merupakan sarana pendidikan nonformal dan informal. Artinya
perpustakaan merupakan tempat belajar diluar bangku sekolah maupun dalam
lingkungan pendidikan.
Untuk memelihara
efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Dengan adanya perpustakaan
di sebuah sekolah atau perguruan tinggi dapat membantu pengguna perpustakaan
bisa lebih cepat dalam membantu mencari literatur atau bahan untuk proses
pembelajaran. Sehingga masyarakat dimana perpustakaan itu berada dapat
mendapatkan informasi yang cepat dan akurat dengan adanya perpustakaan
tersebut.
Untuk memberikan
kemudahan bagi proses belajar mengajar dimana perpustakaan itu berada,
kemudahan itu antara lain:
a. Kemudahan mencari
informasi
b. Kemudahan mencari bahan
pembelajaran
c. Kemudahan menemukan
buku yang tidak dijual di toko buku
Perpustakaan
merupakan pusat sarana akademisi. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka
berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah,peta, surat kabar,
karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non
cetakan seperti micro-fish, micro film, dll. Oleh karena itu, perpustakaan
dapat dmanfaatkaan oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untuk
memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan
akademisi.
Sumber
belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem intruksional yang meliputi pesan,
orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang mana hal itu dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami
sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
Untuk
menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar yang
cocok, sumber tersebut harus memenuhi ketiga persyaratan sebagai berikut:
a. Harus dapat tersedia
dengan cepat
b. Harus memungkinkan
siswa untuk memicu diri sendiri
c. Harus bersifat
individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam
belajar mandiri.
Sumber
belajar dapat berasal dari berbagai bentuk misalnya orang juga dapat menjadi
sumber belajar, yakni ketika staf pengajar menyediakan diri sebagai manusia
sumber yang dapat tersedia setiap saat sehingga dapat memecahkan berbagai
kesulitan siswa secara individual. Begitu juga tempat tertentu dapat dijadikan
sumber belajar, contohnya adalah perpustakaan yang bisa digunakan.
Pemanfaatan
perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan
sebagai berikut :
a. Keterampilan
mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan:
a) Mengenal sumber
informasi dan pengetahuan
b) Menentukan lokasi
sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan
katalog dan indeks
c) Menggunakan bahan
pustaka baru, bahan referensi seperti kamus, buku tahunan dan lain-lain.
b. Keterampilan mengambil
intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti:
a) Memilih informasi yang
relevan dengan kebutuhan dan masalah
b) Mendokumentasikan informasi dan sumbernya
c.
Keterampilan menganalisis,
menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti:
a) Memahami bahan yang
dibaca
b) Membedakan antara fakta
dan opini
c) Menginterpretasi
informasi baik yang saling mendukung maupun berlawanan.
d.
Keterampilan menggunakan informasi, seperti
:
a) Memanfaatkan intisari
informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah
b) Menggunakan informasi
dan diskusi
c) menyajikan informasi
dalam bentuk tulisan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ibrahim,
Bafadal, 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.
Wiji
Suwarno, 2007, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis,
Yogyakarta, Ar-Ruzz
Dian
Sinaga, 1997, Ilmu Perpustakaan dan Profesi Pustakawan, Bandung,
Binacipta
http://tesaurusislam.blogspot.co.id/2012/07/peran-perpustakaan-dalam-perubahan_19.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar